Terdapat banyak sekali strategi trading forex yang bisa dipelajari. Beberapa strategi trading yang sering digunakan biasanya didasarkan dari analisa fundamental maupun analisa teknikal. Dan kemudian mereka menerapkan strategi trading mereka dengan melakukan transaksi jangka panjang (long term trading) atau transaksi jangka pendek (short term trading).
Suatu strategi trading dirancang dengan tujuan untuk mengalahkan market dan menghasilkan profit. Baca juga Bagaimana Hubungan Indikator Forex dan Penggerak Market Forex
Dengan didasarkan kepada ide, pengamatan prilaku dan history yang terjadi pada market sebelumnya, seorang trader dituntut untuk bisa membangun strategi trading yang matang dengan berbagai teknik yang tentunya akan menghasilkan keuntungan secara konsisten.
1. Swing Trading
Swing trading merupakan strategi yang memanfaatkan berakhirnya sebuah trend harga. Saat sebuah trend berakhir, trend baru biasanya menanti untuk muncul dan ini merupakan entry point bagi swing trader. Untuk itu, trader harus menetapkan aturan (algoritma) pengambilan posisi menggunakan analisis teknikal dan fundamental agar dapat mengidentifikasi waktu pengambilan buy ataupun sell suatu instrumen. Strategi trading ini tidak cocok digunakan saat kondisi pasar ranging ataupun sideways, mengingat kecenderungan strategi ini menahan posisi selama lebih dari 24 jam.
2. Range Trading
Strategi ini merupakan salah satu strategi yang paling sederhana, dengan ekspektasi harga akan cenderung selalu kembali mendekati rata-rata jangka panjang. Kunci strategi ini adalah menentukan titik balik sebagai entry point, dan untuk itu kita dapat menggunakan analisis teknikal support dan resisten, atau dengan indikator dan oscillator.
3. News Trading
Semakin diminati, strategi trading ini fokus terhadap berita aktual dan perkembangan ekonomi dan menggerakkan pasar yang dirilis setiap harinya. Peluang terdapat pada setiap rilis data penting, namun pendekatan ini terkadang cukup volatile mengingat pergerakan jangka pendek. Trader harus menguasai waktu dan dampak dari rilis data tersebut, sehingga dapat menavigasi volatilitas dan meraup profit dari pergerakan harga.
4. Scalping
Memiliki konotasi negatif, trading dalam dunia forex merupakan salah satu strategi tercepat. Strategi scalping memanfaatkan gap harga yang muncul dari arus order dan spread bid/ask sehingga membutuhkan kecepatan. Scalper hanya menahan posisi dalam waktu pendek dengan volume rendah dan menghindari pergerakan besar, sehingga risiko dapat diminimalisir. Dengan frekuensi trading yang tinggi, scalper akan lebih memilih kondisi pasar yang tenang dan sideways, menghindari pergerakan harga secara tajam dan mendadak.
5. Position Trading
Strategi trading ini merupakan strategi trading yang pasif, menggunakan grafik jangka panjang untuk membaca arah trend pasar, dengan periode mulai dari harian hingga bulanan. Mengingat pendekatan strategi yang jangka panjang, posisi dapat bertahap selama beberapa hari hinggga mingguan atau bahkan bulanan, tergantung trend saat ini. Pentingnya entry dan exit point dalam strategi ini menimbulkan kesulitan dalam pengambilan posisi pada kondisi pasar dengan volatilitas tinggi.
6. Day Trading
Day trading merupakan strategi trading paling aktif, yang berarti posisi yang dibuka pada hari itu harus dilikuidasi pada hari itu juga. Dianggap sebagai strategi yang rumit, Day Trading kerap digunakan oleh para trader profesional, market maker dan ahli investasi, sehingga bagi trader permula diperlukan edukasi terlebih dahulu.
Akhirnya semua kembali kepada diri Anda untuk memilih strategi trading forex seperti apa yang akan digunakan. Karena strategi trading yang digunakan orang lain belum tentu sesuai dengan trading style yang anda miliki.